BAB II
2.1 Landasan Teori
Pemasaran merupakan peranan yang sangat penting di dalam dunia perekonomian dan perdagangan
dewasa ini, karena pemasaran menyangkut beberapa aspek kehidupan termasuk di bidang ekonomi
dan sosial. Oleh karena itu masalah pemasaran mendapat tempat tersendiri disamping bidang-bidang
lain, sebab pemasaran dapat membantu dalam menentukan nilai atau harga barang dan jasa yang
banyak mengalami persaingan. Maka di dalam menghadapi persaingan terhadap produk sejenis
perusahaan perlu berhati-hati di dalam memasarkan produk tertentu.
2.2 Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (1997 ; 8)” konsep dari pemasaran modern adalah
suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai
satu sama lain.”
Pemasaran menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (1997 ; 7) dimulai dari kebutuhan dan
keinginan manusia. “Kebutuhan manusia adalah keadaan manusia tidak memiliki kepuasan
dasar, sedangkan keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut.” “Sementara permintaan dapat didefinisikan sebagai keinginan akan suatu produk atau jasa
yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan untuk membelinya”. Suatu keinginan akan
menjadi permintaan apabila didukung daya beli. Perusahaan tidak hanya harus mengukur berapa banyak pelanggan yang menginginkan produknya tetapi juga mengukur berapa banyak yang mampu membeli produknya.
Menurut Philip Kotler (1997 ; 9) pemasar berfungsi untuk memenuhi keinginan dan permintaan
dengan membuat
suatu produk cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh konsumen
yang
dituju.
Pengertian pemasar itu sendiri adalah aktivitas
manusia yang berkaitan dengan pasar, yaitu bekerjadengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi di dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.berikut ini adalah pengertian pemasaran menuru:
1. Wiliam. J.
Stanton (1996 ; 7) :
“Pemasaran adalah suatu sistem total dari
kegiatan yang dipandang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginan jasa baik kepada
para konsumen saat ini maupun konsumen
industri.”
2. Teguh Budiarto (1993 ; 2) :
“Kegiatan
pemasaran untuk menjalankan bisnis (profit maupun non profit) untuk
memenuhi
kebutuhan pasar dengan barang dan jasa, menetapkan harga, mendistribusikan
serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan
mencapai tujuan perusahaan.”
3. Philip
Kotler & Gary Amstrong (1997 ; 6) :
“Suatu proses sosial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yangmereka inginkan dan butuhkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.”
Dari definisi di atas, jelas bahwa pemasaran merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang
disebabkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui suatu proses pertukaran. Agar
pemasaran memenuhi sasaran yang diinginkan maka diperlukan adanya pengelolaan dan pengendalian kegiatan tersebut yang berpedoman pada suatu konsep pemasaran
2.3 Bauran Pemasaran
Menurut Philip Kotler (1998 ; 37) : “Bauran pemasaran merupakan perpaduan khusus
antara iklan, penjualan pribadi, promo penjualan, hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya."
Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkunan yang banyak itu dapat digolongkan menjadi
empat kelompok variabel yang dikenal sebagai “4p” yaitu product, price, place dan promotion (produk, harga, distribusi, promosi):
1.
Product (produk), berarti kombinasi barang dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
pasar sasaran terdiri atas variasi
produk, kualitas, pesaing, nama merk, kemasan ukuran, layanan,
dan garansi.
2.
Price (harga), adalah jumlah uang yang harus dibayar
oleh pelanggan untuk memperoleh produk,
terdiri dari harga katalog, diskon,
potongan khusus, periode pembayaran dan persyaratan kredit.
3.
Place (distribusi), termasuk aktivitas perusahaan untuk
membuat produk tersedia bagi
konsumen pasaran.
4. Promotion (promosi), berarti aktivitas yang
mengkomunikasikan keunggulan produk danmembujuk pelanggan sasaran untuk membelinya terdiri atas promosi penjualan, periklanan,
personal selling, publik relation dan direct marketing.
Program pemasaran efektif mencampurkan semua elemen bauran pemasaran ke dalam
program terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai sasaran pemasaran perusahaan dengan
menyerahkan nilai kepada konsumen. Bauran pemasaran membentuk alat taktis perusahaan untuk memantapkan pemosisian yang kuat dalam pasar sasaran. Akan tetapi, perhatikan bahwa 4P mewakili pandangan penjual mengenai peralatan pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari
sudut pandang konsumen, setiap alat pemasaran dirancang untuk membawa manfaat bagi pelanggan. Salah seorang ahli pemasaran mengemukakan bahwa perusahaan harus memandang 4P dalam artian pelanggan.
2.4 Konsep Dan Strategi Pemasaran
Dalam era kompetisi yang kian tidak mengenal batas geografis, pemahaman akan kebutuhan
konsumen pada pasar yang dilayani akan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Konsep pemasaran dalam hal ini berintikan bahwa seluruh kegiatan organisasi perusahaan diarahkan
untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut Basu Swasta DH (2002 ; 181) “Konsep pemasaran adalah sebuah filsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial
bagi kelangsungan hidup perusahaan."
Masih
menurut Basu Swastha (2000 ; 6),
konsep pemasaran dibuat dengan menggunakan tiga faktor yaitu:
1.
Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan harus
berorientasi pada konsumen atau pasar.
2.
Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi
tujuan utama dan bukannya untuk
kepentingan volume itu sendiri.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus
dikoordinasikan dan diintegrasi secara organisasi.2.5 Strategi Bauran Promosi
Sistem pemasaran modern membutuhkan lebih daripada sekedar mengembangkan produk yang
baik dan diminati pelanggan, menetapkan harga jual yang menarik dan kompetitif serta membuatnya
mudah diperoleh pelanggan sasaran. Setiap perusahaan mau tidak mau harus dapat berperan sebagai komunikator atau promotor.
Untuk dapat berkomunikasi dengan efektif, biasanya perusahaan akan menyewa biro iklan untuk mengembangkan iklan yang menarik dan efektif. Pemilihan sarana promosi secara tepat merupakan
faktor penting guna meningkatkan jumlah konsumen.
Menurut Philip Kotler (1998 ; 41) “promosi itu sendiri adalah alat komunikasi antar
perusahaan dengan pelanggan potensial,”. Sedangkan menurut Basu Swasta DH (2002 ; 217), “promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tingkatan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran
atau semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan."
Dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian promosi pada dasarnya adalah sama,
yakni untuk lebih sering menciptakan permintaan dan itu semua adalah satu usaha untuk meningkatkan
hasil penjualan.
Menurut Basu Swasta DH (2002 ; 223), “bauran promosi terdiri dari empat alat promosi
yaitu periklanan, publisitas, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan.” Maka dibawah ini
akan dijelaskan satu persatu bauran promosi tersebut.
1). Periklanan
Merupakan suatu komunikasi atau presentasi non individu dengan sejumlah
biaya melalui berbagai
media yang dilakukan olah perusahaan, lembaga atau non
lembaga serta individu-individu.
Media periklanan dapat berupa :
- Media cetak (printed matters)
Contohnya koran, majalah, katalog, iklan pos dan buletin. - Media elektronik
Contohnya komputer, radio, telephone, fax, telex, televisi
Pertimbangan pemilihan media periklanan yaitu :
- Kemampuan atau daya jangkau dan dampaknya dengan audience.
- Pemilihan media utama untuk keluaran produk tertentu.
- Perilaku saat dan intensitas.
Langkah pertama dalam membuat periklanan adalah
menetapkan tujuan periklanan. Tujuan ini
harus berasal dari keputusan
sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan bauran
pemasaran. Adapun tujuan periklanan secara umum yakni:
1. Periklanan Informatif
Yaitu periklanan yang bertujuan memberikan
informasi dari produk perusahaan. Misalnya
tentang deskripsi, kemampuan cara
kerja, keunggulan, kualitas, harga dsb. Umumnya digunakan
pada tahap perkenalan
suatu produk baru. Periklanan ini juga berguna untuk membuat permintaan
primer
yaitu permintaan terhadap jenis barang tertentu.
2. Periklanan Persuasif
Yaitu jenis periklanan yang tujuannya membujuk
calon konsumen untuk melakukan pembelian
ulang produk perusahaan. Tujuan
periklanan ini adalah menciptakan
permintaan efektif yaitu
permintaan terhadap merk tertentu.
Seringkali periklanan persuasif akan menjadi
periklanan yang:
1.
Komperatif yaitu periklanan yang membandingkan
produknya dengan produk pesaing.
2. Periklanan yang mengingatkan kembali yaitu bentuk
periklanan yang bertujuan untukmengingatkan kensumen agar tetap setia terhadap produk perusahaan.
Secara umum harga-harga produk justru akan lebih murah dengan adanya iklan dapat meningkatkan permintaan produk yang bersangkutan
2). Publisitas
Menurut Basu
Swastha (2002 ; 229), “publisitas
merupakan sejumlah informasi
tentang seseorang, barang atau jasa yang
didistribusikan ke masyarakat melalui media
tanpa dipungut biaya atau
pengawasan sponsor."
Perusahaan perlu berusaha menciptakan dan
membangun kesan masyarakat (publisitas)
dengan membina hubungan yang baik
antara karyawan, pelanggan, perantara, pemasok, pemerintah
dan masyarakat
(publik). Dengan usaha menjaga dan mengatasi dengan segera
berita-berita tentang
perusahaan berarti juga suatu usaha menciptakan
publisitas yang baik. Umumnya kegiatan
hubungan masyarakat dilakukan oleh
bagian tersendiri dalam struktur organisasi kantor pusat
langsung dibawah
manajer umum.
Masih menurut Basu Swastha DH (2002 ; 229) tujuan publisitas adalah:
- menciptakan
kesadaran masyarakat
- membina kredibilitas
- mendukung
kegiatan penjualanMedia publisitasya sendiri ada beberapa seperti:
- seminar
- lokakarya
- informasi
tertulis, audio visual dan telephone3). Promosi Penjualan
Menurut Philip Kotler (1998 ; 257), “promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat
insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian
suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau
pedagang."
Promosi penjualan mencakup kiat untuk promosi konsumen (sampel, percobaan gratis, potongan
harga); promosi perdagangan (tunjangan iklan dan barang gratis); promosi bisnis dan wiraniaga (pameran
dan konvensi perdagangan).
Sedangkan menurut Basu Swastha DH (2002 ; 229), “promosi penjualan merupakan
kegiatan promosi yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dengan menggunakan media
seperti peragaan, pameran dan demonstrasi."
Produk dapat
dikelompokkan menjadi 3 aspek yaitu:
a. fungsi, yaitu hal yang dapat
diberikan oleh produk.
b. cara, yaitu gaya, nilai
emosional dari produk tersebut.
c. manfaat
extra, yaitu manfaat lain yang bukan merupakan bagian utama yang dapat
diberikan produktersebut.
4). Penjualan Perseorangan
Menurut Basu Swastha DH (2002 ; 226), “penjualan perseorangan merupakan interaksi
antara individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan
pihak lai."
Secara umum tenaga penjualan sangat diperlukan oleh promosi perusahaan, dimana unsur
volume dan harga merupakan penentu utama bagi pembeli. Periklanan memang mampu memberikan
minat untuk pembeli terkuat tetapi tenaga penjualan lebih mampu merealisasikan minat tersebut dalam
bentuk pembelian barang.
Menurut Basu Swastha DH (2002 ; 226), jenis kegiatan yang dilakukan oleh tenaga penjual
adalah:
a. pengirim (delivery salesman)
merupakan
kegiatan di lapangan, umumnya hanya melakukan
pengantaran produk perusahaan
b. penerima
pesanan (order taker)
kegiatannya
dapat dilakukan di dalam atau di luar perusahaan. Tenaga penjual ini perlu
memberikan keyakinan kepada pembeli agar dapat meningkatkan pembelian.
c. wakil
presiden (sales representative)
tenaga
penjual ini tidak diharapkan bahkan tidak diijinkan menangani pesanan konsumen.
Tugas utamanya yaitu menciptakan
nama baik perusahaan dengan penjelasan kepada pembeli.
d. tenaga
tehnik (tehnical representative)
wakil
perusahaan yang memiliki pengetahuan khusus ketehnikan hingga mampu berfungsi
sebagai konsultan.
e. pencipta permintaan (creative selling)
kegiatannya dapat dilakukan di luar maupun di dalam
perusahaan. Mereka berfungsi
dalam penjualan kepada konsumen pertam dan
melayani keluhan juga ketidakpastian
pelanggan. Produk yang ditangani dapat
berupa produk atau jasa
2.6 Alat Analisa Yang Digunakan
Untuk mengetahui hubungan antara promosi dengan hasil penjualan yang telah dihasilkan, dapat
menggunakan beberapa metode sesuai dengan kebutuhan metode analisis data yang akan diterapkan
dalam uraian:
a. Metode Analisa Regresi Berganda Linier
Menurut T. Hani Handoko (1997 ; 290) untuk mengetahui bagaimana hubungan antara biaya
promosi (dinyatakan dengan X) dan hasil penjualan (dinyatakan dengan Y) akan menggunakan analisa
regresi berganda linier, sehingga dapat dilihat sejauh mana biaya promosi mempengaruhi hasil penjualan
dan untuk itu diukur dengan koefisien korelasi (dinyatakan dengan r). untuk mengetahui persamaan
regresi berganda linier dengan 2 variabel bebas, maka benruk persamaannya adalah:
Y = a + b1
X1 + b2 X2
dimana :
a = bilangan
konstanta
b1b2 = koefisien arah yang menentukan nilai penduga
x = variabel
bebas
y = variabel
tidak bebas
dimana a, b1 b2, merupakan
koefisiennya yang diperoleh dengan cara seperti dibawah ini:
Setelah mendapatkan nilai b1 dan b2, maka mencari koefisien a, dengan rumus:
a = `Y – b1`X1 – b2`X2
Maka persamaan Regresi Berganda Linier menjadi:
Y = a + b1 X1 + b2 X
Menurut T.Hani Handoko (1997 ; 293) Analisa Regresi dan Korelasi tidak menjelaskan
ketepatan penggunaan hubungan variabel dengan keadaan sebenarnya. Untuk mendapatkan ketepatan
pengukuran perlu digunakan analisa koefisien determinasi. Koefisien Determinasi menggambarkan
presentase seberapa baik variabel bebas dapat dicari dengan mengkuadratkan koefisien korelasi denga
notasi r2. Nilai Koefisien Determinasi ( r2 ) semakin mendekati 1, menerapkan semakin kuat tepatnya
pengukuran hubungan variabel dengan keadaan sebenarnya.
Rumus:
c. Metode Analisis Koefisien Kolerasi Berganda
Rumus:
Dimana nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut:
Bila r = 0 atau
mendekati 1
Maka hubungan antara variabel sangat
lemah atau tidak ada sama sekali
Bila r = +1 atau
mendekati +1
Maka hubungan antar variabel
dikatakan positif dan sangat kuat
Bila r = -1 atau
mendekati –1
Maka
hubungan antara variabel sangat kuat mendekati negatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar